Perpecahan dan Pemimpin

Penulis Toto Gutomo, pada 22 Apr 2009


Bagaimana sih sebuah kelompok sosial mampu bertahan lama dengan keakrabannya?
Ya... mereka yang mampu menjalin hubungan antar anggota tanpa perpecahan, jelas nabi Muhammad SAW sangat membenci perpecahan, dalam sebuah hadistnya yang kurang lebih intinya seperti ini : jangan sekali-kali terjadi perpecahan diantara kalian, ini juga disepakati oleh semua manusia dimuka bumi ini. Dalam kelompok sosial kerap terjadi konflik yang bisa saja menjadi embrio dari perpecahan itu sendiri. Lalu bagaimana agar konflik tidak dapat menyebabkan perpecahan? Sedangkan konflik pasti terjadi dalam hidup setiap manusia. Mungkin berusaha saling mengerti antar anggota, saling mengoreksi diri pribadi masing-masing, saling menasehati, bisa juga dengan memilih seorang pemimpin sebagai penentu keputusan (tentunya aspirasi anggota) seperti dalam sebuah hadist yang kurang lebih isinya: hendaknya kalian memilih pemimpin jika kalian melakukan perjalanan kesuatu tempat walaupun hanya 3 orang. Sikap kita dalam menghormati pemimpin adalah sebaik-baik mungkin selama mereka tidak dzalim.
Dzalim? Bagaimana menjadi seorang pemimpin yang tidak dzalim? Tidak mungkin menjadi seorang pemimpin yang adil (pengertian adil disini sebagai semua anggota diuntungkan). Seperti yang saya pelajari dalam kuliah dasar-dasar ilmu politik seorang pemimpin harus mengambil keputusan yang TERBAIK dan anggota harus menghormati keputusan pemimpin tersebut, karena pada dasarnya memang kita jualah yang memilih pemimpin tersebut.

Artikel ini saya tulis sebagai jawaban mengapa saya golput dalam voting hari ini tadi, karena tidak ada pilihan C untuk penyerahan keputusan kepada ketua (Pemimpin).

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar sahabat blogger sangat berguna bagi perkembangan artikel (post) pada blog ini :)

Gunakan kotak komentar atas untuk pengguna Facebook dan Gunakan kotak komentar bawah untuk blogger ^^V