Ayo semuanya
buka buku paketnya halaman 29, Dhany tolong baca paragraf awal sampai selesai. Setelah
itu silahkan kalian kerjakan LKSnya halaman 12 poin D nomor 1 – 15.
Seperti biasa
pak Idris, guru Sejarah di sekolah Antah Berantah memulai pelajaran, yang
sebelumnya hanya mengucapkan salam, itupun kalau beliau ingat.
Siapa yang
sangka kalau peristiwa ini dirasakan siswa bagai keguguran sindrom “ah cape deh”, “down”, “gak semangat” dll
di kepala siswa, hampir semuanya enggan memberikan hak mengajar kepada beliau. Hasilnya,
apapun “mantra” yang digunakan untuk mengajar hingga pelajaran berakhir tak
mampu membuat ilmu dan pesan-pesan yang ditransfer hinggap di kepala siswa
sebagai memori jangka panjang, paling
banter hinggap sebentar dan ketika
pak Idris pamit keluar kelas, maka ilmu dan pesan-pesan itu pun ikut pamit,
berterbangan layaknya kekelawar yang telah lelah hinggap di gua-gua. Tanyakan
kepada siswa, berapa persen guru yang seperti pak Idris ini.
Lain halnya
dengan ibu Ita guru Biologi di sekolah yang sama, guru yang sangat “dirindukan”
siswanya, ketika ibu Ita masuk kelas, hati siswa sudah bertanya-tanya “akan
belajar apa lagi kita ya?” “hari ini bedah hewan apa lagi ya?” dll, dan benar,
ibu Ita yang tak terduga ini membawa sebuah media yang sangat mengejutkan
siswanya, beliau membawa sebuah gitar dan beberapa gambar yang tidak langsung
di tempel di papan tulis. Dhany bertanya kepada teman sebangkunya, ini mata
pelajaran Biologi atau kesenian sih?. Fery, siswa yang duduk di depan bertanya,
“kita mau nyanyi kah bu?”, semua siswa
di kelas bertanya dalam hati “mau belajar apa lagi ya?”. Dengan perasaan
penasaran inilah ibu Ita merasa nyaman saat menjelaskan materi, tanda tanya
besar dalam diri siswa secara tidak langsung menyerahkan hak mengajar
sepenuhnya kepada ibu Ita. Beliau sebenarnya akan menjelaskan materi tentang klasifikasi
hewan-hewan yang tergolong ke dalam Filum Chordata (Phylum Chordata) yang bercirikan memiliki “dawai” sekaligus akan
bernyanyi bersama siswanya dengan lagu parodi (berupa lagu terkenal yang
liriknya diubah sesuai materi) agar siswa lebih mudah memahami dan mengingatnya
dalam ingatan jangka panjang. Sayangnya, guru seperti ibu Ita yang selalu
dirindukan ini limited edition,
jumlahnya sedikit.
Sepenggal
cerita di atas berasal dari sekolah antah berantah (fiktif) yang saya buat dan
memang (juga) terjadi terjadi pada sekolah-sekolah di sekitar kita.
Jangan Remehkan “Pandangan Pertama”
Teringat
istilah-istilah, “hello effect” yang
menurut dosen saya, Bapak Hairiyadi sangatlah penting sebagai kesan awal
pembangun motivasi, minat, dan kemauan (interest),
dan sebuah istilah yang sangat familiar “don’t
look the book from the cover” yang intinya jangan lihat sesuatu dari
penampilan (awal) nya saja, memang ini berbalik dengan istilah pertama, namun
saya yakin kita tetap melihat tampilan awal sebagai kesan dan penilaian awal
yang akan menumbuhkan motivasi, minat, dan kemauan, sejalan dengan pendapat
Billi Boen, seorang kontributor Young on
Top di Forum Kaskus (www.kaskus.us) yang menyatakan jangan pernah
meremehkan “cover on the book” dan
selalu jaga penampilan (kesan awal).
Pada istilah
keguruan dan ilmu pendidikan, peristiwa di atas bisa dikategorikan ke dalam
tahap persiapan, motivasi, dan apersepsi yang dapat dikelompokan lagi sebagai
sebuah pendahuluan dalam proses belajar mengajar (PBM) di kelas, dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) biasanya disediakan waktu 5 – 15 menit tergantung
kerativitasan guru yang mengalokasikan waktu dan menggunakan media. Selanjutnya,
saya mencoba menguraikan konsep dan membandingkannya
dengan beberapa pengalaman di lapangan tentang pendahuluan pada PBM tanpa ada
maksud menggurui.
Selain sebagai
salah satu dari delapan “kesaktian” guru dalam keterampilan dasar mengajar (wajib
dimiliki guru), yakni keterampilan membuka pelajaran, tak banyak teori tentang
keberadaan menit-menit awal ini (pendahuluan), intinya
bagaimana membuat siswa tergugah minatnya (bahkan merasa sangat penting) untuk
mengikuti pelajaran hingga jam pelajaran berakhir pastinya dengan perasaan penasaran,
senang dan terpasang “wajah-wajah haus ilmu pengetahuan” hingga di akhir
pelajaran tersenyum dan berkata “oh itu toh”, “wah”, dll. Disamping siswa yang
merasa senang, guru pun sangat terbantu dengan keadaan ini, “alhamdulillah ya”
RPP yang dibuat guru tadi malam berjalan dengan lancar dengan “pelicin” ini.
Pak Munif
Chatib dalam bukunya, Gurunya Manusia menggunakan
istilah “apersepsi” untuk menyebut stimulus khusus pada awal pembelajaran yang
bertujuan meraih perhatian dan istilah “zona alfa” untuk posisi dimana siswa
mampu menerima materi dengan nyaman.
Beberapa jenis
pendahuluan yang disarankan untuk menggugah minat siswa antara lain: 1) Bercerita, trik yang paling murah dan
paling sering digunakan para guru, tentunya pemilihan cerita dan keterkaitan
dengan materi harus dipertimbangkan. Pengalaman unik dan menarik yang dialami
guru / teman menjadi sumber yang paling sering digunakan namun juga terbukti
ampuh 2) Bernyanyi / musik, seni dan musik dapat membuat siswa lebih pintar,
membantu otak untuk fokus pada hal yang dipelajari (hasil penelitian Gordon
Shaw) 3) Gambar, pengalaman saya,
seorang siswi berbisik kepada teman sebangkunya
“kita belajar materi apa ya?” ketika saya menempelkan gambar Tarzan dan
beberapa gambar lain, hendak menjelaskan materi Sosialisasi pada pelajaran IPS,
dan kelas pun berjalan dengan nyaman hingga jam berakhir 4) Film, keterbatasan media pembelajaran
mungkin menjadi penghambat, dapat dilaksanakan hanya pada sekolah yang memiliki
media LCD Proyektor.
Masih banyak
lagi “trik” lainnya dapat disesuaikan dengan ketersediaan media pembelajaran sekolah
dan pastinya dengan kreativitasan guru dalam mengolahnya akan dapat selalu
membuat menit-menit awal yang “ajaib”.
Bayangkan
siswa berlarian menuju kelas ketika bel masuk berbunyi, tidak ada yang mau ketinggalan
sedikitpun menit-menit awal bersama guru yang selalu membuat penasaran dan surprise. Sebuah kutipan dari Albert
Einstein, “Jika awalnya tidak gila, maka seterusnya akan biasa-biasa saja”.
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar sahabat blogger sangat berguna bagi perkembangan artikel (post) pada blog ini :)
Gunakan kotak komentar atas untuk pengguna Facebook dan Gunakan kotak komentar bawah untuk blogger ^^V