Cinta, Raja dan Harta
Penulis Toto Gutomo, pada 28 Agu 2009
Seorang raja mengumpulkan semua petinggi kerajaan dan seorang pelayan istana.
Setelah terkumpul, raja pun menyerukan 'silahkan ambil satu (apapun itu) yang ada di istanaku sebagai hadiah dariku'.
Para petinggi belarian mencari harta berupa emas, intan, dan barang mahal yang di anggap paling menguntungkan untuk diambil, ada yang mengambil perhiasan, tongkat emas, dan lain - lain. Tapi tidak dengan pelayan istana, ketika yang lain berlarian mencari harta, ia malah memeluk sang raja.
Raja tersenyum, dan itulah sebabnya raja lebih menyanyangi pelayannya ketimbang para petinggi kerajaan. Selanjutnya, pelayan bebas mendapatkan hadiah (yang lebih banyak) dari raja.
Butir - butir cerita di atas sebenarnya memang teraplikasi rapi dalam kehidupan kita, dengan atau tanpa disadari.
Kita menyanyangi seseorang terlampau berlebihan (bahasa anak sekarang - LEBAY). Sehingga selalu memuja - muja 'dia', sangat ingin memilikinya, dan teramat takut kehilangan 'dia'. Padahal tidak perlu bersusah payah, cukup menyayangi pemilik dari tubuh dan ruh si 'dia' yang tidak lain adalah SANG KHALIK ALLAH SWT.
Bukan barang yang mustahil mendapatkan sesuatu dengan mudah kalau kita mengambil hati pemiliknya.
Bukan bermaksud menggurui, hanya sebagai sebuah renungan khususnya untuk anak muda yang kurang 'ilmu - agama' seperti saya ini.
SALAH DAN KHILAF MOHON MAAF dan mohon dikoreksi.
Sumber : Serpihan - serpihan memori, majlis ta'lim Al-Firdaus.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Salau bro, tulisan kamu memang benar-baner pebuh hikmah...
salut dah..
salam ibe
Posting Komentar
Komentar sahabat blogger sangat berguna bagi perkembangan artikel (post) pada blog ini :)
Gunakan kotak komentar atas untuk pengguna Facebook dan Gunakan kotak komentar bawah untuk blogger ^^V