Serba serbi Proklamasi

Penulis Toto Gutomo, pada 16 Agu 2011


Proklamasi

Kami Bangsa Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaan Indonesia hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dll dilakasanakan denagan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

                                                                        Djakarta, 17-8-‘05
                                                                        Atas nama bangsa Indonesia

                                                                        Soekarno-Hatta




Teks prokalamasi dirumuskan dengan bahasa yang singkat, padat namun jelas artinya, terdiri atas dua kalimat yang sangat berarti, kalimat pertama mengumumkan kepada dunia bahwa Indonesia telah meraih kemerdekaan dan kalimat kedua menyerukan apa yang akan dilakukan Indonesia secepatnya. Diakhir teks terdapat tulisan penanggalan yang dirubah, awalnya Djakarta, 17-8-05 menjadi Djakarta, Hari 17 Boelan 8 Tahoen 1945. Angka tahun 05 adalah singkatan angka tahun 2605 menurut kalender Jepang. Dengan Proklamasi, telah diserukan kepada warga dunia akan adanya sebuah negara baru yang terbebas dari penjajahan negara lain. Proklamasi menjadi tonggak awal munculnya negara baru dengan tatanan kenegaraannya yang harus dihormati oleh negara-negara lain di dunia. Proklamasi Kemerdekaan bagi suatu bangsa juga dapat merupakan puncak revolusi, tonggak sejarah perjuangan bangsa tersebut yang telah lama dilakukan untuk dapat terbebas dari belenggu penjajah. Proklamasi Kemerdekaan bagi suatu bangsa yang belum merdeka merupakan sesuatu yang sangat diidamidamkan untuk terlaksananya, dikarenakan dengan Proklamasi Kemerdekaan, bangsa yang bersangkutan dapat hidup sederajat dengan bangsa-bangsa lain. Dengan Proklamasi Kemerdekaan, bangsa yang bersangkutan dapat meningkatkan taraf kehidupan bangsanya. Dengan Proklamasi Kemerdekaan bangsa yang bersangkutan dapat meningkatkan taraf kecerdasan bangsanya serta dapat mengejar segala ketertinggalan yang dialami oleh bangsanya dengan mengembangkan segala potensi yang dimilikinya. Oleh karenanya Proklamasi Kemerdekaan bagi suatu bangsa merupakan sesuatu yang tak ternilai harganya, sehingga untuk meraihnya, suatu bangsa harus berjuang mati-matian penuh pengorbanan.

Tokoh-tokoh yang terlibat dalam penyusunan Teks Proklamasi
1)      Soekarno dan M. Hatta dan Ahmad Subarjo
Mereka adalah tokoh yang merumuskan isi teks proklamasi, selanjutnya Soekarno menjadi presiden pertama RI dan M. Hatta sebagai Wakilnya, nama kedua tokoh ini tertulis pada akhir kalimat pada teks proklamasi “Soekarno-Hatta atas nama ...”
2)       Sayuti Melik
Seorang tokoh yang mengetik naskah teks proklamasi setelah disempurnakan dari naskah tulisan tangan asli.
3)       Sukarni
Sukarni adalah tokoh pemuda yang sebelumnya pernah memimpin asrama angkatan baru yang berlokasi di menteng raya 31.
4)       B.M. Diah
Beliau merupakan tokoh yang berperan sebagai wartawan dalam menyiarkan kabar berita Indonesia Merdeka ke seluruh penjuru tanah air dan juga menjadi saksi perumusan teks proklamasi bersama Miyosi (anak buah Laksamana Maeda).



Tempat dilaksanakannya
Rumah Laksamana Tadashi Maeda merupakan tempat dirumuskannya teks Proklamasi Indonesia di Jalan Imam Bonjol No.1. Rumah Laksamada Maeda, dipilih sebagai tempat penyusunan teks Proklamasi karena Maeda sendiri yang memberikan jaminan keselamatan pada Bung Karno dan tokoh-tokoh lainnya.

Peran Jepang dalam Kemerdekaan Indonesia melalui tokoh-tokohnya
Yang terlihat jelas keterlibatan Laksamana Maeda dalam proses penyusunan teks proklamasi. Beliau memfasilitasi tempat untuk merumuskan naskah proklamasi oleh para Founding Father. Laksamana Maeda menjamin keselamatan tokoh-tokoh dalam perencanaan kemerdekaan bahkan beliau juga menemani Ir. Soekarno untuk menemui Jenderal Nishimura untuk dimintai pendapatnya mengenai proklamasi Kemerdekaan. Selain  ditemani oleh Laksamana Takashi Maeda, ikut pula Shigetada Nishijima, Tomegoro Yoshizumi, dan Miyoshi sebagai penerjemah. Soekarno Hatta saat itu berharap agar Jepang tidak menghalangi pelaksanaan proklamasi kemerdekaan yang akan dilakukan oleh rakyat Indonesia sendiri. Sikap dari Maeda tentunya memberi kesan aneh bagi orang-orang Indonesia itu, karena perwira Angkatan Laut ini selalu berhubungan dengan rakyat Indonesia.

Perang Kemerdekaan antara De Facto (RI) dan De Jure (Belanda)
Konflik fundamental terjadi lagi antara RI dan Kerajaan Belanda yang ingin kembali berkuasa di Indonesia. RI yang berpijak pada kedaulatan de facto, yang menurut bukti nyata, bahwa kekuasaan Belanda di Indonesia tamat sejarahnya pada tanggal 9 Maret 1942, tatkala pemerintahan Hindia Belanda menyerah kepada Jepang tanpa syarat. Sebaliknya, pihak Belanda berpijak pada kedaulatan de jure, bahwa kedaulatan kerajaan Belanda atas Indonesia tidak hilang dengan sendirinya dengan penyerahan tersebut. Belanda adalah salah satu anggota negara sekutu selain menghancurkan negara-negara poros (AS) adalah juga mengembalikan bekas jajahan kepada pemiliknya semula.

Istilah-Istilah
a.       BFO : Bijeenkomst Federal Overleg adalah negara-negara bagian dalam RIS.  Yang diprakarsai oleh Mr. Anak Agung Gde Agung tujuannya adalah untuk ikut serta menanggulangi perundingan-perundingan antara Belanda –RI.
b.      NICA: Netherlands Indies Civil Administration, organisasi yang dibentuk oleh orang-orang Belanda yang melarikan diri ke Australia setelah kedatangan Jepang di Indonesia. Organissi ini kemudian kembali ke Indonesia dengan membonceng Sekutu untuk kembali menjajah.
c.       KNIL: Tentara Belanda yang berasal dari masyarakat Indonesia (Bumi Putra).
d.      KTN : Komisi Tiga Negara, merupakan komisi yang beranggotakan Australia, Belgia, dan Amerika Serikat yang bertugas membantu menyelesaikan pertikaian antara Republik Indonesia dan Belanda secara damai (setelah agresi Belanda I).
e.       UNCI: : Komisi PBB yang dibentuk untuk membantu menyelesaikan pertikaian antara Republik Indonesia dan Belanda setelah agresi Belanda II.
f.        Korea Boom: PERANG Korea berkecamuk di awal tahun 1950-an. Dunia gawat, karena Amerika Serikat dan sekutunya berhadapan dengan Uni Soviet . Tapi bagi perekonomian sebagian negara Asia perang itu justru membawa berkah. Indonesia mengalami apa yang kemudian disebut The Korean Boom. Selama perang itu, karet membubung harganya. Devisa memuncak, mcncapai 500 juta dollar namun naiknya devisa melahirkan tekanan inflasi dalam negeri. Cadangan devisa yang baik, menimbulkan kecenderungan untuk impor.
g.       Benteng Syafrudin : benteng safrudin adalah sebutan untuk tiga daerah yang bukan bagian dari negara federal bentukan van mook, yakni yogya, bukittinggi, dan aceh, dimana pada perkembangan selanjutnya pada saat Indonesia terancam agresi militer Belanda maka dibentuklah PDRI (Pemerintahan Darurat Republik Indonesia) di Bukittinggi dengan Safruddin sebagai ketuanya


Daftar Bacaan:

Buku:
Alex A Koroh .2009. Lintasan Sejarah Pemerintahan Daerah di Kal-Sel 1901-1957. Banjarbaru: Scipt Cendekia.

Kurtubi.2009. Ips Terpadu.Jakarta: Depdiknas

Internet:
Tempo online: Apa jadinya dengan Korean boom. Diakses pada Jumat 15 Juli 2011.

Bukuygkubaca.blogspot.com. Presiden Prawiranegara. diakses pada Sabtu 16 Juli 2011

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar sahabat blogger sangat berguna bagi perkembangan artikel (post) pada blog ini :)

Gunakan kotak komentar atas untuk pengguna Facebook dan Gunakan kotak komentar bawah untuk blogger ^^V